Akhirnya saya langsung googling dan hampir setiap kurir express saya hubungi karena kue itu harus sampai hari ini juga, sedangkan 2-3 hari ke depan kondisi kue udah nggak akan layak konsumsi. Jadi dari mulai GoGoExpress, Kurir Jakarta, sampai yang namanya belum pernah saya dengar sama sekali, tetap saya coba. Berikut ini kurir-kurir yang saya hubungi tapi ternyata slot pengantarannya udah penuh. Hiks.
Kurir Express Sehari Sampai (JABODETABEK)
Thursday, October 22, 2015
[RUSIA] Menginap di Kota Volgograd (Part 2)
HARI KEEMPAT
Hari ini diajak jalan-jalan cukup di Volzhskiy karena тётя wanti-wanti ke Felix untuk membawa saya membeli souvenir berbau Volgograd. Saya sih dari pertama pasrah aja mau diajak kemana, secara Felix adalah orang lokal jadi dia pasti lebih tau tempat-tempat yang oke untuk dikunjungi. Tapi hari ini saya agak menyesali kepasrahan saya hahaha. Saya dan Felix sama-sama menyukai sejarah Soviet, tapi saya nggak selalu antusias kalau ke museum apalagi museum seni. Nggak pahaam.
Dengan menumpang mobilnya, kami berkeliling sampai tiba-tiba dia memarkir mobilnya di pelataran flat di pinggir Volzhskiy. Saat saya tanya tujuan kami, dia cuma cengar-cengir dan menyuruh saya mengikutinya. Dengan setengah hati karena cuaca yang benar-benar terik, saya mengekor di belakang dan berjalan sekitar 300 meter dari lokasi parkir. Nggak lama, eskpresi saya berubah norak saat melihat ada beberapa tank militer berwarna hijau berjejer di suatu lapangan.
Markir mobil? Aahh..biasa. Markir tank dong! Hahaha |
[RUSIA] Menginap di Kota Volgograd (Part 1)
Pada awalnya saya berencana untuk mengunjungi Kazan yang merupakan kota dengan populasi Muslim terbanyak di Rusia sebagai agenda wajib untuk bertemu dengan sahabat saya tapi karena kami sudah bertemu di Moskow, maka saya membelokkan rute ke kota lain dan pilihan itu jatuh ke Volgograd, kota dimana pernah terjadi peperangan terbesar di Rusia dalam melawan pendudukan Nazi Jerman.
Mamayev Kurgan, Memorial Hill |
Kebetulan saya diundang untuk menginap di salah satu rumah teman lama saya yang pada dasarnya kelahiran Tajikistan namun besar di Volgograd, Rusia. Tadinya saya menolak dan lebih ingin menginap di hostel, apalagi teman saya ini pria, jujur saya merasa rikuh sendiri. Tapi karena ternyata menurut budaya di Rusia menolak undangan menginap tergolong tidak sopan, akhirnya saya pun mengalah.
Tuesday, July 07, 2015
Ceritanya saya lagi lumayan galau
Nah, saya yakin di sini banyak yang terobsesi untuk bekerja di kedutaan besar asing selain saya, jadi saat ini saya mau coba berbagi link dari situs resmi kedutaan asing untuk perihal lowongan kerja. Siapa tau, ada dari kamu yang ternyata ditakdirkan untuk menjadi bagian dari staff kedutaan *wink*.
Monday, June 29, 2015
Traveling ke Saint Petersburg rasanya ada yang (sangat) kurang kalau nggak sempat mengunjungi Peterhof (Петергоф). Peterhof atau Istana Musim Panas ini adalah salah satu landmark terpopuler di kota Saint Petersburg, tempat ini berisi istana yang difungsikan sebagai museum serta komplek taman dan air mancur dengan berbagai bentuk patung yang dilapisi emas. Tempat ini hanya dibuka pada saat musim semi hingga musim gugur dan akan ditutup saat musim dingin sebagai bagian dari perawatan (CMIIW, please Correct Me If I'm Wrong alias tolong koreksi yaa kalau saya salah hehehe).
(RUSIA) Architector Hostel, Penginapan Cozy di Saint Petersburg
Update : Architector Hostel saat ini namanya berubah menjadi Hostel Sculptor dengan konsep interior yang sayangnya juga cukup berbeda namun dengan pertimbangan lokasi yang sangat strategis, hostel ini tetap layak dijadikan referensi saat akan travelling ke Saint Petersburg.
Italyanskaya street, 12. St.Petersburg, Russia
(RUSIA) Saint Petersburg, I'm In Love! (3)
HARI KELIMA : Saint Isaac's Cathedral
Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Saint Isaac's Cathedral (Исаакиевский Собор / Isaakievskiy Sabor) yang terletak tidak terlalu jauh dari Kazanskiy Sabor yang berhadapan dengan Nevskiy Prospekt.
Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Saint Isaac's Cathedral (Исаакиевский Собор / Isaakievskiy Sabor) yang terletak tidak terlalu jauh dari Kazanskiy Sabor yang berhadapan dengan Nevskiy Prospekt.
(RUSIA) Saint Petersburg, I'm In Love! (2)
HARI KEDUA : Cuma di Hostel
Hari kedua ini dengan sukses saya cuma di kamar hostel (lagi). Bukan malas, bukan sakit. TAPI KOPER SAYA NGGAK BISA KEBUKA! *nangis*. Sampai saat ini pun, saya masih nggak paham kenapa koper itu bisa ngadat nggak bisa dibuka. Padahal baru beli beberapa hari lalunya di Moskow sebagai pengganti koper yang rusak. Eh..yang ini bermasalah juga. Kuncinya sih masih bagus, kodenya juga saya masih ingat tapi entah kenapa nggak bisa dibuka. Saya sadar koper bermasalah jam 6 pagi saat akan mandi dan siap-siap ikut free city tour yang saya jadwalkan untuk hari itu pukul 10.00 pagi. Tapi saya reschedule karena sampai jam 09.30 pagi masih nggak bisa kebuka. Selama berjam-jam setelah itu, saya coba gonta-ganti kode kopernya sekian puluh kali sambil googling sekaligus cari solusinya di YouTube. Hasilnya? Nihil. Akhirnya koper bisa dibuka sekitar jam 2 siang setelah saya congkel kunci kopernya dengan menggunakan jepit rambut saya yang paling 'kekar' saking desperate-nya. Setelah koper terbuka saya langsung ambil peralatan mandi dan baju ganti kemudian bergegas ke kamar mandi. Waktu itu saya pikir mungkin bisa jalan-jalan santai ke Dom Knigi untuk belanja souvenir atau yah ngapain kek asal jangan cuma di kamar.
Tapi kelihatannya hari itu hari sial saya.
(RUSIA) Saint Petersburg, I'm In Love! (1)
Kalau boleh memilih kota yang ingin saya kunjungi lagi dan lagi atau bahkan menetap, maka jawaban saya hanya satu : Saint Petersburg. Kota cantik yang ramai oleh turis domestik dan mancanegara ini benar-benar membuat saya jatuh cinta setengah mati terlepas dari fakta banyaknya copet (bahkan ada tukang todong juga) di sana. Kota ini sendiri pernah berganti nama sebanyak 3 kali yaitu Saint Petersburg, Petrograd, Leningrad dan kembali menjadi Saint Petersburg. Saat ini Saint Petersburg merupakan kota terpopuler serta terpadat di Rusia setelah Moskow.
Sunday, June 28, 2015
Berkunjung ke Rusia, berarti udah siap naik angkutan umum dan jalan kaki kemanapun, seperti di judul tulisan ini. Aslinya di Indonesia saya nggak pernah jalan kaki jauh-jauh, kemana-mana minimal ngangkot alias naik angkot, seringnya naik taksi karena lebih nyaman apalagi kalau penyakit males lagi kumat. Tapi di Rusia, saya harus memaksa kaki ini berjuang jalan jauh sampai-sampai di hari pertama kaki saya udah kaku nyeri plus lecet. Mungkin kalau liat foto-foto saya, bakalan ada yang bilang "Salah sendiri udah tau mau traveling malah pakai sepatu wedges, sekalian aja stiletto!", duh gimana ya ngejelasinnya, saya udah kebiasaan kemana-mana pakai wedges terutama yang karet (you know lah ceu, Crocs ala-ala hahaha), selain mereka nyaman dan empuk, mereka juga tahan banting menghadapi si pengguna yang punya kaki ganas. Saya terbiasa jalan cepat, lari bahkan lompat naik dan turun peron di stasiun kereta waktu jaman masih kerja di pusat ibu kota. Giliran pakai sepatu flat atau sneakers, cara jalan saya malah canggung dan cenderung berjinjit nggak nyaman hehehe.
Monday, June 22, 2015
С праздником!
(RUSIA) Kalap Belanja di Pasar Izmailova, Moskow
Nggak lengkap rasanya jalan-jalan tanpa berburu oleh-oleh. Ya sebenernya sih saya bukan tipikal orang yang gemar memborong banyak oleh-oleh, biasanya saya cuma beli beberapa untuk keluarga terdekat aja, atau kalau ada kerabat dan teman yang titip sesuatu tapi tentunya sambil menitip uangnya juga. Bukannya saya nggak mau beli oleh-oleh buat semuanya tapi saya mah realistis aja, terkait bobot bawaan dan biaya yang dikeluarkan. Kalau ada yang bilang, ah paling berapa sih harga pernak-pernik buat oleh-oleh? Ya iya nggak seberapa, tapi kan nggak mungkin cuma beli satu buah, misalnya ada minimal 20 orang yang mau dikasih, harus keluar berapa?? Saya juga nggak mau pusing harus mendata beli buat si ini dan si itu yang ujung-ujungnya mumet sendiri, apalagi saya bukan jenis orang yang suka meminta oleh-oleh, kecuali ke keluarga inti alias orangtua atau saudara kandung. Jadi terlepas dari tradisi oleh-oleh di Indonesia, jujur dari hati yang terdalam, saya nggak merasa punya kewajiban untuk membeli oleh-oleh kecuali kalau sebelum pergi saya sempat merepotkan beberapa pihak dan mau memberi sesuatu sebagai ucapan terima kasih. Kalau mau tau alasan lainnya kenapa kita nggak seharusnya terbiasa minta oleh-oleh, silahkan baca tulisan ini ya hihihi : Jangan (Biasakan) Minta Oleh-oleh pada Teman yang Bepergian.
Sunday, June 21, 2015
Saya tiba di kota Moskow pada tanggal 8 Mei 2015 sekitar jam 7 pagi waktu setempat melalui bandara Домодедово (Domodedovo, dibaca oleh lidah masyarakat lokal sebagai Damadyedava), dengan menumpang pesawat Cathay Pacific (CX 301) dengan transit di Hong Kong terlebih dahulu. Sayangnya, mulai bulan Juni 2015 ini penerbangan dengan rute HKG-DME sudah dihapuskan. Lumayan kaget melihat suasana bandara yang nggak semegah bandara internasional lain yang pernah saya kunjungi, bandara yang satu ini lebih terkesan redup, suram, kaku dan dingin serta lumayan sepi. Entah kalau kesan itu muncul karena saat itu masih pagi. Tapi seharusnya sih kalau bandara internasional pasti ramai kapan pun itu ya.
Finally, Domodedovo Airport |
Friday, June 19, 2015
Karena sepertinya jarang ada yang membagi pengalaman saat mengunjungi Rusia secara rinci, maka melalui tulisan ini saya mencoba untuk berbagi informasi dan tips tentang hal-hal yang (mungkin) akan berguna saat menjelajah Rusia :
- Sesampainya di Rusia, sebaiknya kita membeli rubel di money changer dalam bandara terlebih dahulu. Di Домодедово (Domodedovo, dilafalkan sebagai Damadyedova) ada satu money changer yang bisa ditemukan saat kita baru keluar dari bagian Imigrasi. Perlu diingat bahwa money changer di Rusia hanya terima US dollar dan Euro. Cukup tukarkan paling banyak 100 USD sebagai bekal sampai pusat kota karena seperti layaknya money changer di bandara, rate yang ditawarkan biasanya rendah alias jelek. Rugi bandar deh kalau tukar banyak-banyak.
(RUSIA) Cuaca dan Pakaian
Packing adalah tahapan penting sebelum kita berangkat traveling. Nah sebelum packing, ada baiknya kita memahami cuaca di tempat tujuan terlebih dahulu, salah satu alasannya adalah supaya nggak saltum alias salah kostum dan nggak kebanyakan bawa baju yang ujung-ujungnya nggak kepakai kaya saya hehehe. Pokoknya kalau emang mau traveling di Rusia, nggak usah kebanyakan bawa baju, nantinya kepayahan sendiri karena harus banyak jalan kaki, naik turun kendaraan umum dan naik turun tangga pastinya. Salah-salah bisa salah urat deh.
Nah seperti negara lainnya yang terletak di benua Eropa, Rusia memiliki 4 musim setiap tahunnya, yaitu :
- Musim Dingin (Зима <zima>)
- Musim Semi (Весна <vesna>)
- Musim Panas (Лето <leta>)
- Musim Gugur (Осень <osen'>)
Monday, May 25, 2015
Caution : Ladies & Gentlemen, please be advised that it's gonna be a LONG post! LOL
Baiklah, setelah lama nggak posting, kali ini saya mau berbagi informasi mengenai aplikasi visa Rusia. Ini semua semata-mata karena saya sendiri sempet pusing cari referensi cara apply visa ke Rusia yang baik dan benar. Akhirnya kegiatan begadang saya setiap malam untuk mengobrak-abrik hasil Google membuahkan hasil, saya menemukan satu tulisan milik The Traveler Post yang cukup menenangkan batin, jelas dan yang pasti bukan tulisan lawas sehingga bisa dijadikan panduan, ini dia linknya : Cara Mudah Pengurusan Visa Russia
Mengurus Visa Rusia Sendiri? Why Not! (Part 2)
Pagi itu saya tumben bangun lebih pagi demi berangkat ke Kedutaan Besar Rusia yang berlokasi di kawasan Rasuna Said, tepatnya di :
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. 7 No. 1-2,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950
Transportasi ke sana :
- Kalau menggunakan kereta Commuter Line bisa turun di Stasiun Cikini dan hanya tinggal naik bus Kopaja no. 20 yang ngetem nggak jauh dari stasiun. Kemudian turun lah di Plaza Festival yang letaknya berseberangan dengan Kedutaan Besar Rusia.
Monday, February 02, 2015
Yang lahir sebelum tahun 2000 pasti masih ingat jamannya ngantri telepon umum sembari ngantongin koin 100 perakan yang lebar itu atau saat-saat waiting list warung telepon alias wartel atau yang dulu paling ribet adalah kalau mau pakai telepon kartu umum, langsung deh cari-cari temen yang punya kartu umum, hahaha. Pernah waktu SD sampe gelendotan ke orang tua cuma biar dibeliin kartu telepon tapi boro-boro kesampean, diceramahin iya. Yang mulai dari masih terlalu kecil lah, nggak penting lah, sampe ngajarin boros. Apeeeeeuuu~
Tahun 90an awal itu Ayah saya udah pakai pager atau pejer, tau doong itu loh si kotak canggih yang kayanya sih bisa dianggap sesepuh SMS jaman sekarang.
Tahun 90an awal itu Ayah saya udah pakai pager atau pejer, tau doong itu loh si kotak canggih yang kayanya sih bisa dianggap sesepuh SMS jaman sekarang.
Subscribe to:
Posts (Atom)