Mengurus Visa Rusia Sendiri? Why Not! (Part 1)

Caution : Ladies & Gentlemen, please be advised that it's gonna be a LONG post! LOL

Baiklah, setelah lama nggak posting, kali ini saya mau berbagi informasi mengenai aplikasi visa Rusia. Ini semua semata-mata karena saya sendiri sempet pusing cari referensi cara apply visa ke Rusia yang baik dan benar. Akhirnya kegiatan begadang saya setiap malam untuk mengobrak-abrik hasil Google membuahkan hasil, saya menemukan satu tulisan milik The Traveler Post yang cukup menenangkan batin, jelas dan yang pasti bukan tulisan lawas sehingga bisa dijadikan panduan, ini dia linknya : Cara Mudah Pengurusan Visa Russia

Bisa dilihat di kolom komentar dalam postingan itu, saya cerewet bertanya ini itu kepada sang pemilik blog, karena saat itu bener-bener buntu mau tanya siapa. Untungnya pemilik blog itu sabar menjawab dan cukup update untuk mengecek komentar jadi pertanyaan saya nggak terlantar hahaha. Maaf ya mbak/mas atas kebawelan saya, maklum, newbie polos yang tersesat.

Oh ya, kepanikan visa Rusia ini diawali dari keputusan saya untuk berkunjung ke suatu tempat yang lebih jauh daripada negara-negara di Asia Tenggara dengan menggunakan ticket benefit dari kantor yang notabene merupakan salah satu maskapai asing. Saya berhak atas jatah tiket yang bisa dipakai ke negara manapun yang termasuk dalam rute penerbangan maskapai tersebut, yah asalkan dana akomodasi mencukupi *korek celengan ayam*. Satu ketika saya dan dua orang teman kantor memutuskan untuk mencoba berkunjung ke Rusia. Yes, Rusia, negara yang terkenal dingin dan keliatan sangar nun jauh di sana. Kebetulan jaman kuliah dulu saya emang salah satu rakyat Sastra Rusia, jadi tentunya saya sih semangat-semangat saja. Sekitar 2 bulan dari tanggal hasil rembukan, kita udah kasak-kusuk sana-sini cari referensi. Beberapa malam saya begadang sampai matahari muncul, demi menyusun itinerary yang ciamik dan bisa menyikat habis tempat-tempat menarik di sana, tentu beserta landmarknya. In the end, saya memutuskan untuk mengunjungi 3 kota yaitu Moskow, Saint Petersburg dan Volgograd.

Moskow dan Saint Petersburg sudah pasti wajib ada di itinerary. Masa iya sih udah ke sana tapi nggak ke dua kota itu, rugi bandar dong. Kalau Volgograd? Err..itu mau ngunjungin temen lama aja hahaha, di sana sih nggak ada tourist attraction sebanyak di 3 kota yang gue sebutin sebelumnya, hehehe. Tapi Volgograd adalah semacam kota pahlawan dimana saat perang dunia kedua dahulu, di kota ini terjadi peperangan terbesar seantero Rusia. Jadi, kota ini cocok sekali bagi para pecandu sejarah.

OK, setelah lama berkutat sama itinerary, cari hostel, diskusi soal rute perjalanan dan lain lain, tiba-tiba dua teman saya dengan teganya memutuskan mundur dari rencana trip ini karena takut visanya ditolak. Hiks. Saat itu saya merasa runtuh dan hancur..nggak sih, cuma mau ngunyah orang aja. Nyali saya mulai menciut ketika salah satu senior di kampus yang--setau saya--beberapa kali berkunjung ke sana sempat memberi gambaran kalau solo traveling ke Rusia tergolong sulit karena mereka lebih menerima yang sudah dalam group yang disusun oleh travel agent. Sedangkan saat itu saya benar-benar sendiri, saya ulang pemirsa, S-E-N-D-I-R-I. Oh no.

Sampai satu ketika lagi buka Instagram, saya melihat kutipan yang berbunyi :

"Do what possible you can do, and let Allah handle the impossible part"

Ya kurang lebih seperti itu. Dan mendadak saya pun langsung ngumpulin niat untuk nekat apply. Malam itu juga saya begadang lagi sampai pagi untuk merombak itinerary habis-habisan, sekaligus sambil cari hostel yang reviewnya bagus, murah dan pastinya FREE CANCELLATION FEE alias gratis biaya pembatalan di Booking.com. Untungnya limit kartu kredit masih banyak jadi tenang bookingnya. Malam itu juga cari travel agent yang trusted alias terpercaya untuk bikin visa support.

Hah? Apaan lagi itu visa support? Well..ini lah uniknya apply visa ke Rusia. Kita nggak perlu nunjukin saldo tabungan yang mesti warbiyasak jumlahnya itu, tapi cukup kasih visa support yang sebenernya sih semacam undangan (invitation) dari travel agent yang ada di Rusia sana, kalau emang nantinya akan menginap di rumah keluarga atau teman ya mau nggak mau harus minta mereka untuk mengirim invitation letter yang akan kita gunakan untuk mengajukan permohonan visa. Well, sebenarnya sih tetap lebih mudah jika menggunakan visa support dari travel agent karena nggak akan merepotkan siapa-siapa kecuali diri sendiri. Cuma ya itu, tentunya harus keluar biaya lebih untuk membelinya.

Pada dasarnya, ada banyak travel agent di internet yang keliatannya terpercaya dengan besaran biaya yang sangat kompetitif dan saya pun langsung mem-bookmark situs resmi mereka untuk memesan visa support esok harinya karena saat itu hari Minggu dan rata-rata agent menawarkan langsung jadi dalam 24 jam pada hari kerja, jadi saya berpikir daripada kenapa-kenapa sama pembayaran kartu kreditnya terkait sistem, lebih baik sekalian saja saya order besoknya di hari kerja. Oh iya FYI, Rusia dan Indonesia itu bedanya sekitar 4 jam jadi jangan lupa liat-liat jam juga ya, kalau bisa membuat pesanan visa support-nya saat jam kerja supaya nggak lebih lama prosesnya. 

Besoknya saya udah gembira ria mencetak itinerary, booking-confirmation di 3 hostel, visa application form, dll. Lagi-lagi saya berpikir "Ah visa support kan cepet jadinya, nanti siangan juga nggak apa lah, berarti kan di sana masih pagi".

And as you know, what-the-heck moment is always around. Pas saya udah yakin akan pesan visa support di agent yg menawarkan visa support hanya dengan GBP 15 atau kurang dari 300.000 rupiah dan selesai dalam kurang dari 1 jam, saya nggak bisa menemukan pilihan "Indonesia" di kolom nationality, akhirnya saya langsung mengirim e-mail ke agent-nya, jawaban mereka membuat dengkul saya lemas seketika, karena katanya Indonesia termasuk dalam negara yang resiko migrasinya tinggi, sehingga mereka nggak bisa menyediakan visa support untuk WNI kecuali kalau saya ingin sekalian booking hotel lewat mereka yang pada dasarnya si hotelnya yang bikinin visa support. Akhirnya saya googling lagi sambil memperhatikan FAQ-nya, uh ternyata eh ternyata hampir semua agent nggak menyediakan visa support untuk WNI, kalaupun ada, biayanya jadi lebih mahal dan lebih lama prosesnya. Budget saya saat itu pokoknya biaya untuk visa support nggak boleh sampai mendekati USD 50, kalau sampai nggak ada, saya udah mau nekat pakai jasa free visa support yang ditawarkan oleh salah satu anggota forum Lonely Planet di thread-nya. Tadinya sih udah hampir kirim request ke si pembuat thread free visa support itu tapi agak ketar-ketir karena harus kirim scan passport dan data diri lainnya. Ngeri kankalo ternyata itu scam. Entah kenapa saya takut kalau sampai data diri saya disalahgunakan.

Finally I found the visa support service which can provides for Indonesian! Yay! Bukan promosi, bukan iklan, namanya Express to Russia, dan biayanya USD 30. 

Sayangnya untuk negara yang masuk ke kategori migration risk countries, proses pengerjaannya 3 hari kerja, baiklah, saya pasrah. Yang penting jadi dan agent ini reliable. Saya pun langsung melengkapi ordering form (formulir pemesanan) yang berdasarkan pada itinerary dan hostel yang akan ditempati. Pembayarannya melalui kartu kredit. Setelah itu ada email masuk untuk verifikasi dan konfirmasi pesanan.

Oh iya Tourist single entry itu untuk yang cuma sekali masuk ke Rusia, kalo misalnya dari Rusia mau ke Ukraina atau Turki dll, terus masuk ke Rusia lagi, harus wajib dan kudu pesan yang Tourist double entry yaa. The great news is you pay for same amount whether for single or double visa through this agent! Saya agak menyesal sih kenapa nggak pesan yang double aja, tapi waktu itu udah kepalang panik dan pusing, daripada ngerombak itinerary lagi, mending langsung proses yang ada aja kan, hiks. Moral of the story, jangan panikan! Hehehe.

3 hari kemudian saya jadi rajin periksa e-mail di kotak masuk setiap setengah jam sekali, sampai agak sore visa support belum nongol juga di kotak masuk, saya pun mulai panik (lagi) dan langsung mengirim e-mail untuk konfirmasi ke tim Express to Russia itu, untungnya mereka langsung tanggap dan membalas e-mail saya, mereka bilang visa support seharusnya akan sampai dalam waktu dekat, dan emang nggak sampai 15 menit setelah itu, visa support pun masuk ke kotak masuk saya.

Saya pun segera memeriksa secara teliti baik yang bagian bahasa Inggris dan bahasa Rusianya, di situ saya bersyukur masih bisa paham bahasa itu walaupun udah bertahun-tahun nggak dilatih hehehe. Ada beberapa poin yang saya harus konfirmasi ulang terutama untuk alamat pengirim visa support, di situ tercantum kalo alamat Express To Russia itu ada di Saint Petersburg padahal nantinya saya akan mendarat pertama kali di Moskow, bukan Saint Petersburg. Saya agak was-was karena pernah dapat informasi bahwa kalau alamat agentnya harus ada di kota yang sama dimana kita masuk Rusia nanti. Misalnya pesawatnya mendarat di DME (Domodedovo Airport) berarti agentnya harus dari Moskow atau kalo kita mendaratnya di LED (Pulkovo Airport) berarti agentnya harus berada di Saint Petersburg. Tapi ternyata menurut tim Express to Russia, itu nggak masalah sama sekali karena yang nanti ditunjukin ke petugas imigrasi di sana adalah visa Rusia yang sudah jadi, bukan visa support-nya. Iya sih, alasannya masuk akal banget. Kayanya emang saya yang kebanyakan makan mecin deh jadi susah mikir jernih hahaha.

Akhirnya saya pun mulai tenang karena hanya tinggal menyerahkan dokumen pengajuan visa ke Kedutaan Rusia di bilangan H.R. Rasuna Said sana. Berdoa banyak-banyak, minta restu sama mamah *duile udah kaya mau kawin aja hahaha*

To be continue...