Mengurus Visa Rusia Sendiri? Why Not! (Part 2)

Pagi itu saya tumben bangun lebih pagi demi berangkat ke Kedutaan Besar Rusia yang berlokasi di kawasan Rasuna Said, tepatnya di :

Jl. H. R. Rasuna Said Kav. 7 No. 1-2,

Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950

Transportasi ke sana :

- Kalau menggunakan kereta Commuter Line bisa turun di Stasiun Cikini dan hanya tinggal naik bus Kopaja no. 20 yang ngetem nggak jauh dari stasiun. Kemudian turun lah di Plaza Festival yang letaknya berseberangan dengan  Kedutaan Besar Rusia.

- Kalau menggunakan bus Transjakarta, turun lah di Halte GOR Sumantri dan tinggal berjalan kaki ke kedutaan.

Bangunan kedutaan Rusia khas dan berwarna merah bata, gerbang masuk ada dua, nah untuk pengunjung biasa masuknya lewat gerbang otomatis yang letaknya sekitar 20 meter dari halte GOR Sumantri. Langsung masuk saja, karena nanti akan ada petugas keamanan yang meminta kita untuk menyerahkan KTP. Meja petugas konsuler bagian aplikasi visa sendiri letaknya persis di sebelah meja petugas keamanan di dalam kedutaan. Dan yang asyik adalah...nggak ngantri! Whoaaa~

Tadinya saya mengira situasi akan seperti permohonan visa Schengen yang konon katanya sampai ada nomor urutnya segala. Waktu itu saya hanya menunggu sebentar karena ada beberapa orang yang lagi sebelum saya yang sedang mengambil visanya. Dan setelah itu saya langsung dipanggil oleh petugas konsulernya, lalu saya menyerahkan dokumen, dan petugasnya meminta saya untuk menunggu sementara dia membuatkan kwitansi yang akan digunakan saat pengambilan hasil visanya nanti.

Di bawah ini ringkasan untuk dokumen aplikasi visanya :

1. Visa Form
Visa form ini bisa diunduh di situs resmi Kedutaan Rusia untuk Indonesia yaitu http://indonesia.mid.ru/ form ini boleh ditulis tangan (dengan rapi pastinya agar jelas terbaca oleh petugasnya) atau bisa juga langsung diketik dengan membuka form tersebut di Adobe Reader dan pilih add text. Sebenernya di konsuler sih juga tersedia visa form ini, tapi kalau saya pribadi sih lebih baik menyiapkannya jauh-jauh hari supaya nggak ada terlewat isiannya.

2. Fix Itinerary print-out

Susun lah rincian perjalanan dari mulai berangkat sampai nantinya pulang kembali, lengkap dengan tempat-tempat yang akan dikunjungi. Perlu diingat, konsuler Rusia hanya akan memberikan visa dengan validity (masa berlaku) sesuai dengan itinerary yang kita serahkan. Misalnya di itinerary kita berangkat tanggal 1 Februari dari Jakarta dan pulang ke Jakarta tanggal 10 Februari, maka jika visa disetujui, pihak konsuler akan memberikan masa berlaku visa selama 1-10 Februari itu. Paling jika kita sedang hoki, akan dilebihkan 1-3 hari sesuai kebijakan mereka. Jadi saat membuat itinerary harus dipikir matang-matang seperti lama perjalanan saat pindah ke kota lain, jangan sampai terlalu pendek dan akhirnya jadi kacau sendiri perjalanannya.

3. Air tickets booking (just booking confirmation)

Untuk tiket pesawat ini sejujurnya saya kurang paham dikarenakan tiket yang saya gunakan adalah tiket dari kantor. HAHAHAHAHAHA penumpang gratisan..hiks, karenanya waktu itu saya cukup minta ticket booking itinerary aja dari bagian reservasi tiket di kantor. Tapi menurut salah satu teman saya, kalau membeli tiket pesawat dari travel agent, kita bisa kok minta bantuan mereka untuk mencetak ticket booking-nya dahulu sebagai syarat untuk aplikasi visa. Nggak perlu dibayar dulu tiketnya, cukup booking aja. Dari konsuler pun nggak menyarankan untuk tiketnya udah dibayar dulu karena kalo sampai visanya ditolak kan sayang banget.

4. Hostel / Hotel confirmation letter

Saya booking semua hostel di tiap kota yang akan saya kunjungi cukup melalui Booking.com yang kemudian booking confirmation-nya saya cetak. Tapi ternyataaa malah dikembalikan oleh petugas konsuler di visa section-nya. Bukan...bukan karena ditolak kok, tapi karena mereka hanya butuh visa support. Tapi untuk antisipasi, sebaiknya tetap cetak booking confirmation yang dikirim via e-mail dari pihak Booking.com.

Bukannya promosi nih, tapi setelah dibandingin sana sini, emang booking hostel atau hotel lewat Booking.com so far paling enak. No additional charge fee, alias semua biaya yang ada di kolom total itu ya biaya yang nantinya akan kita bayar. Bookingnya pun nggak selalu harus pakai kartu kredit, banyak juga hostel yang nggak perlu pakai kartu kredit. Kita cukup isi data diri aja dan nanti booking confirmation akan langsung dikirim ke alamat e-mail kita. Sejujurnya ini juga masih tanda tanya buat saya sendiri, sampai-sampai saya mengirim e-mail ke pihak Booking.com untuk menanyakan bagaimana caranya mereka men-charge cancellation fee kita misalnya tiba-tiba kita membatalkan booking-an atau malah no show kalau dari awal kita tidak pernah memasukkan data kartu kredit. Dan sampai sekarang belum ada jawaban, hehehe. Entahlah. Mungkin ada yang tau??

5. Travel Insurance (not mandatory)

Saya sempat galau berat antara pakai travel insurance alias asuransi perjalanan atau enggak karena sejauh yang saya baca secara berulang-ulang di situs resmi Kedutaan sih, konsuler nggak mewajibkan ada asuransi sedangkan kalo liat di situs-situs travel agent hampir semuanya menjadikan asuransi sebagai salah satu syarat aplikasi visa Rusia.

Akhirnya saya dapat 2 kandidat travel insurance yang pas, baik dari segi coverage (cakupan perlindungan) dan harga yaitu AXA dan Zurich. Keduanya menjamin pengembalian premi kalau ternyata visa kita ditolak, bedanya kalau AXA ada potongan adminnya, sedangkan Zurich bebas potongan admin. Tapi dari segi biayanya Zurich emang sedikit lebih tinggi dari AXA.

Sampai pada hari H-nya, saya masih bingung mau pakai atau nggak soalnya kalau ternyata udah beli dan nggak diperlukan sama pihak konsuler agak malas juga, walaupun pada dasarnya itu untuk proteksi kita sendiri ya, tapi...hiks..sebagai traveler gembel, pastinya saya mikir banget dong huhuhu. 

Anyway, untungnya saya tetap percaya sama insting traveler gembel ini, jadi saya nekat nggak pakai asuransi dan saat saya menyerahkan dokumen ke petugasnya, saya agak deg-degan juga sih tapi memberanikan diri untuk bertanya apakah mereka mengharuskan saya memiliki asuransi perjalanan atau enggak, daaaaaannn ternyata nggak butuh dooong! Yeeyyy! Selamat deh sekian puluh dollar eyke, hahahaha *puas*

6. Visa Support

Visa support ini bisa dibeli secara online, harganya sekitar 30 USD dan seperti yang udah ditulis di post sebelumnya, sayangnya nggak banyak travel agent di Rusia yang memiliki layanan visa support untuk WNI dikarenakan Indonesia masuk ke dalam kategori migration risk country alias negara yang warganya beresiko melakukan migrasi ke negara lain. Sedih. Hiks.

Tapi jangan kuatir, masih ada kok agent yang bisa melayani WNI, walaupun prosesnya jadi lebih lama. Kalau yang negara-negara di luar migration risk country category itu biasanya 1 hari bisa selesai bahkan ada yang menjamin visa support selesai dalam 1 jam setelah pembayaran! SAYA IRI.

Saya sendiri kemarin menggunakan jasa visa support dari Express to Russia, biayanya 30 USD dengan lama proses 3 hari kerja. Pembayarannya sendiri menggunakan kartu kredit. No other ways. Jadi yang berniat order tapi nggak punya kartu kredit, buruan cari orang yang rela meminjamkan kartunya ya hehehe.

7. 2 photo, size 3 x 4 (white background)

Pihak kedutaan hanya menerima pembayaran tunai dan nggak bisa pakai credit card atau debit card. Mereka juga hanya mau terima uang pas yaitu USD 70, kalau kita membayar dengan menggunakan rupiah, kursnya 1 USD = 14.000 IDR. I think that was my lucky day, sebelum ke Kedutaan, saya pergi ke money changer di Pasar Festival untuk mencari pecahan USD 20 karena saya hanya ada pecahan USD 50. Dan ternyata di money changer itu tinggal ada 1 lembar USD 20, ratenya pun nggak digetok, 13.100 IDR.

Wawancara? NGGAK ADA! Iya nggak ada sama sekali. Petugasnya cuma meminta saya untuk datang kembali tanggal 2 April 2015 jam 12 siang, sekitar 2 minggu dari tanggal penyerahan dokumen.

Menunggu itu hal yang paling nggak mengenakkan. Apalagi menunggu hasil visa. Karena kalau sampe ditolak kan bisa nangis di halaman kedutaan sayah. Usaha dan biayanya nggak sedikit yang keluar, hehe. But God listened to my every prayer. Siang itu saya bangun kesiangan dan sampai di Kedutaan jam 1 siang kurang 15 menit padahal waktu nyerahin dokumen dulu sudah dinformasikan untuk datang jam 12 siang. Uhh..

Waktu saya masih dalam perjalanan di kereta, saya udah sempat menghubungi bagian visa dan mereka bilang untuk urusan visa akan tutup jam 1 siang. Saya pun segera meluncur naik ojek tanpa tawar-menawar ongkos lagi dan minta bapak ojeknya untuk ngebut padahal siang itu hujan deras *don't try this at anywhere*. Untungnya saya masih diperbolehkan masuk dan setelah petugas visanya mengembalikan passport saya, proses membuka passportnya pakai segala keringet dingin hahahaha.

Tapii..TADAAAAAAA! It's approved! *joget hula-hula dalem hati*. Sampai dengan bodohnya dan bermuka cengo, saya bertanya ke petugasnya "Emm..mas, ini artinya udah diapprove kan ya?", dan si masnya pun menjawab sambil ketawa (ketawa ngeledek kali ya), "Ya iyalah, itu kan visanya udah ditempel masa nggak dikasih?". Deuuh..untung nggak langsung saya peluk si masnya saat itu juga saking girangnya, hehehe.

Here it is, my Russian visa :

OMG! Finally I got my first visa! And it is for Russia!

Kesimpulannya, kita nggak akan pernah tau hasilnya kalo nggak dicoba. Selama Tuhan berkehendak, semuanya bisa mungkin kok *wink*

So, Russiaaaaa I'm comiiiiing~~~!