Pages

(RUSIA) 4 Hari di Kota Moskow

Sunday, June 21, 2015

Saya tiba di kota Moskow pada tanggal 8 Mei 2015 sekitar jam 7 pagi waktu setempat melalui bandara Домодедово (Domodedovo, dibaca oleh lidah masyarakat lokal sebagai Damadyedava), dengan menumpang pesawat Cathay Pacific (CX 301) dengan transit di Hong Kong terlebih dahulu. Sayangnya, mulai bulan Juni 2015 ini penerbangan dengan rute HKG-DME sudah dihapuskan. Lumayan kaget melihat suasana bandara yang nggak semegah bandara internasional lain yang pernah saya kunjungi, bandara yang satu ini lebih terkesan redup, suram, kaku dan dingin serta lumayan sepi. Entah kalau kesan itu muncul karena saat itu masih pagi. Tapi seharusnya sih kalau bandara internasional pasti ramai kapan pun itu ya.

Finally, Domodedovo Airport
Selesai mengambil koper, karena udah menahan buang air kecil semenjak di pesawat (akibat duduk di tengah-tengah dan samping kiri kanan saya tidur dengan nyenyaknya sampai saya nggak berani bangunin), saya segera menuju toilet yang ada di dalam bandara. Toiletnya cukup bersih walaupun hanya ada beberapa bilik sehingga menyebabkan antrian. Setelah itu saya menuju ke bagian imigrasi dengan diarahkan oleh petugas airport yang sepertinya sambil menganalisa wajah masing-masing penumpang. Para penumpang berwajah asli Rusia dibiarkan jalan terus menuju pintu keluar sedangkan wajah-wajah Asia diminta untuk berbelok ke bagian pengecekan imigrasi. Cara mengarahkannya pun membuat saya merasa seperti di kamp konsentrasi hehehe, "Go this way, go this way!", kata mereka dengan suara kencang dan tanpa senyum.

Mungkin karena flight saya pagi hari, suasana bandara di bagian kedatangan saat itu sepi, di antrian imigrasi pun seingat saya hanya penumpang dari flight yang saya tumpangi. Kalau tidak salah ingat ada sekitar 8 loket imigrasi namun yang dibuka hanya 5 loket. Saat melihat para petugas imigrasi laki-laki saya sempat berpikiran usil "Duh, mending pindah ke Indonesia aja, pasti jadi model atau yah apes-apes jadi pemain sinetron dengan bahasa Indonesia belepotan", hehehe. Rusia memang terkenal akan wajah laki-laki dan perempuannya yang dingin, misterius tapi mempesona. Tanpa mereka senyum pun, rasanya sudah membuat orang terpukau. Skip, kayanya memang sayanya aja yang keganjenan, hihihi.

Dari bagian imigrasi, saya segera menyusuri lobby bandara dan menukarkan sejumlah USD ke rubel, tidak banyak karena rate tukarnya rendah. Ngomong-ngomong, saat melewati lobby bandara, akan ada banyak orang yang mendekat untuk menawarkan taksi, kalau nggak niat bangkrut saat itu juga, cukup gelengkan kepala dan bilang "Нет, спасибо (nyet, spasiba yang artinya tidak, terima kasih) sambil terus berjalan.

Nah setelah menukar uang, saya berjalan lagi mencari simbol ke kereta Аэроэкспресс (Aeroexpress, kereta penghubung bandara dan stasiun besar di tengah kota Moskow), kebetulan saya udah punya e-ticket yang dibeli secara online. Karena papan penunjuk arahnya agak membingungkan, saya mencoba bertanya di loket tiket dengan bahasa Inggris. Di loket pertama, petugasnya hanya mengibaskan tangan karena sibuk menghitung uang. Saya pun pindah ke loket sebelahnya, ada beberapa petugas yang sedang asyik ngobrol, salah satunya cuma memberitahu saya untuk jalan terus dengan isyarat tangan. Jujur, saya masih bingung. Akhirnya dengan ragu-ragu saya ke tangga turun di dekat loket karena disitu juga ada tanda Aeroexpress, setelah susah payah menggotong koper (ini tangga biasa, bukan eskalator. Perlu diingat, keberadaan ekskalator apalagi lift sangat jarang di Rusia) akhirnya saya sampai di lantai bawah dan langsung berhadapan dengan antrian X-ray check untuk bagasi. Insting saya mengatakan kalau kelihatannya saya salah tempat, dan benar saja seorang petugas cleaning service yang saya tanyai memberi tahu bahwa ini bukan tempat Aeroexpress. Alhasil saya naik tangga lagi dengan koper yang naudzubillah beratnya itu, apalagi ditambah ransel besar yang menclok di punggung saya. Rasanya lega luar biasa saat akhirnya menemukan pintu ke peron kereta Aeroexpress.

Saya langsung menyiapkan HP saya dengan halaman e-ticket yang sudah terbuka.Untuk masuk ke peron, kita cukup menempelkan QR code yang ada di e-ticket ke pintu otomatis. Prinsipnya sama seperti cara naik KRL di Indonesia. Setelah itu kita tinggal menunggu kereta Aeroexpress yang datang. Saat kereta datang, kita harus mendahulukan penumpang yang turun terlebih dahulu kalau nggak mau didamprat hehehe. Nggak perlu terburu-buru karena Aeroexpress akan berhenti lumayan lama. Nomor kursi tidak ditentukan, jadi kita bisa duduk dimana pun sesukanya asal sesuai dengan kelas yang kita beli. Di dalam kereta juga tersedia fasilitas Wi-Fi gratis dengan koneksi yang tergolong sangat cepat. Kursinya pun nyaman dengan gerbong kereta yang sangat bersih.


Bagian luar kereta Aeroexpress
Bagian dalam Aeroexpress
Perjalanan ke stasiun tujuan yaitu Павелецкий вокзал (Paveletskiy Vakzal / Stasiun Besar Paveletskiy) memakan waktu 40 menit tanpa berhenti di stasiun manapun. Selama di kereta akan ada проводница (provodnitsa / pramugari kereta) yang berkeliling untuk berjualan menawarkan makanan dan minuman. Tapi saya sih lebih berminat melihat pemandangan di luar jendela kereta. Melihat rumah-rumah di pinggiran kota Rusia yang masih penuh dengan pepohonan.

Sesampainya di Павелецкий вокзал, kita bisa langsung menuju метро (metro, kereta bawah tanah) atau mencari makanan dulu di stasiun itu. Saya sendiri saat itu memilih menunggu di dalam КФЧ (KFC) sambil sarapan, karena udah janjian dengan sahabat saya dan pacarnya yang juga senior saya di kampus dulu, saat itu mereka udah di perjalanan menuju Moskow dari kota mereka menuntut ilmu yaitu Kazan dan Volgograd. Sembari menunggu, saya juga menyempatkan diri untuk membeli simcard di counter HP yang ada di sekitar stasiun. Penjualnya cukup berusaha membantu walaupun dengan bahasa Inggris seadanya, saya yang tadinya pasang muka datar akhirnya jadi ketawa karena lihat si penjual yang salah tingkah saat menjelaskan tentang kartu itu sampai berkeringat dingin. 
Beeline Simcard. 300 rubel untuk perdananya dan diaktifkan langsung oleh si penjual
Oh iya, setiap stasiun metro di Rusia memiliki lambang "M" berwarna merah di setiap tangga masuk ke dalam stasiunnya. Peta metro bisa ditemukan di aplikasi Yandex.Metro bagi para pengguna Android. Penjelasan mengenai aplikasi itu sendiri bisa ditemukan di tulisan saya ini : (RUSIA) Random Tips Saat Traveling di Rusia.


Lambang M pertanda adanya stasiun metro
jika menuruni tangga di sekitar lambang itu
Lambang Metro Kitai Gorod
Karena kami membooking hostel di sekitar Китай Город (Kitai Gorod, salah satu area di sekitar Kremlin), kami pun segera menuju stasiun metro di Paveletskiy dan setelah itu bergegas pergi ke KBRI karena salah satu teman akan menunaikan ibadah shalat Jum'at di mushola yang ada di dalam KBRI. KBRI di Moskow terletak di jalan Novokuznetskaya No. 12 (Новокузнецкая улица номер 12 / Novokuznetskaya Ulitsa Nomer 12), tidak jauh dari lokasi hostel kami. Perjalanan ke KBRI itu diwarnai tragedi koper rusak. Iya koper saya yang rusak. Rasanya langsung stress level dewa saat itu juga. Gimana nggak stress, hari itu baru hari pertama dan saya masih ada 19 hari lagi untuk berkeliling. Nggak kebayang juga harus beli koper di negeri orang, pastinya kan mahal. Untungnya teman saya berbaik hati membawakan koper tersebut sampai hostel. Kalau nggak, mungkin bakalan muncul berita kalau ada turis asing yang nangis di pinggir jalan sambil meluk koper rusak.

Di KBRI, tepatnya di lantai basement tersedia kantin yang menyuguhkan makanan-makanan Indonesia seperti bakso, siomay dan lain-lain, harganya pun terjangkau. Namun saya tidak tau persis apakah kita bisa datang begitu saja ke KBRI dan makan di kantinnya atau tidak karena saat itu saya bersama teman yang memang mahasiswa di sana sehingga sudah terbiasa datang ke KBRI. Kebetulan juga saat itu sedang banyak mahasiswa Indonesia dari berbagai kota di Rusia yang berkunjung setelah menghadiri sebuah acara simposium di Moskow.

Yang unik dari suasana shalat Jum'at di Rusia adalah para lelaki berbondong-bondong berjalan ke masjid terdekat dan hampir semuanya merupakan orang Rusia selatan yang berwajah mirip orang-orang Turki atau Iran dan sekitarnya. Bagi kaum Hawa dari Indonesia seperti saya, pemandangan ini adalah rejeki tersendiri untuk mata, hehehe. Tapi ternyata bagi yang sudah lama di Rusia, mereka menyebut orang-orang itu sebagai "Orang Selatan" atau orang yang berasal dari negara-negara pecahan USSR bagian selatan seperti Turkmenistan, Kazakhstan, Tajikistan ataupun Uzbekistan. Dan nggak diduga, image Orang Selatan di Rusia nggak begitu bagus karena dianggap pendatang yang memiliki karakter aneh dan tidak menyenangkan. Orang Selatan identik dengan pekerjaan informal bahkan pengangguran, padahal kan nggak sedikit juga orang Rusia asli yang pengangguran, hehehe. Di situ kita bisa merasakan gap antara Rusia asli dan pendatang yang terdiri dari orang Asia seperti Cina, Thailand dan Vietnam serta orang Selatan yang didominasi oleh penganut Muslim. Saya sendiri sih nggak bisa mengeneralisir karena saya nggak terlalu paham situasi sebenarnya di sana. Di tambah lagi, salah satu teman saya yang udah kenal bertahun-tahun, berasal dari salah satu negara pecahan USSR (walaupun berpassport Rusia) dan bagi saya dia dan keluarganya sangat amat baik. Well, namanya orang pasti kan ada yang baik dan nggak. Lagipula siapa pun pasti punya stereotipe tersendiri, jadi selalu berbaik sangkalah kepada siapa pun supaya hidup nggak tambah njlimet hehehe.

Welcome to Moscow!
Selesai shalat Jum'at kami duduk-duduk santai sebentar di halaman KBRI dan kemudian kembali berjalan menuju hostel yang bernama Rus Hostel dengan menggunakan metro ditambah jalan kaki. Sesampainya di hostel, setelah beberes dan mandi, kita langsung keluar untuk berjalan-jalan lagi tanpa mempedulikan badan yang mulai pegal karena rasanya sayang untuk menghabiskan waktu hanya di kamar hostel. Oh iya, di hostel ini kita harus membereskan kasur dan kelengkapannya sendiri. Hostel juga nggak menyediakan sandal kamar atau amenities lain. Hanya handuk, seprai, sarung bantal dan sarung selimut. Sejujurnya sih hostel ini nggak terlalu nyaman. Kalau mau tau reviewnya, daripada saya dianggap menjatuhkan pihak tertentu, mendingan langsung cek aja ya di situs Booking.com, lalu cari Rus Hostel :"|

Kami berada di Moskow selama 4 hari 3 malam dan dengan waktu yang lumayan singkat itu, kami berusaha mengeksplorasi tempat-tempat populer di Moskow sebanyak mungkin yaitu,

  • Красная площадь (Krasnaya Ploshad' atau Lapangan Merah atau Red Square) yang terkenal dengan Кремль (Kremlin) dan gereja Saint Basil-nya, di tempat itu juga terdapat ГУМ (GUM), Mausoleum Lenin, Museum Sejarah Moskow (dan namun karena terbatasnya waktu kami hanya sempat berjalan-jalan di sekitar Kremlin (Московский Кремль / Moskovskiy Kreml) dan St. Basil (Собор Василия Блаженного / Sabor Vasiliya Blazhennava) dan Казанский Собор (Kazanskiy Sabor / Kazan Cathedral).
    State Historical Museum
    Saint Basil, Krasnaya Ploshad'
  • ГУМ (GUM : Главный универсальный магазин / Glavniy Universalniy Magazin), yaitu bangunan pusat perbelanjaan atau sebenarnya bisa disebut mall, yang terletak di sekitar komplek Kremlin dengan arsitektur klasik dan berisi toko-toko dengan brand internasional. Selain ГУМ, pusat perbelanjaan bergengsi lainnya di Moskow adalah ЦУМ (TSUM : Центральный Универсальный Магазин / Tsentralniy Universalniy Magazin) yang terletak di sebelah Bolshoi Teatr (Большой Театр) Moskow.
    Suasana di dalam GUM, Moskow
  • Храм Христа Спасителя (Khram Khrista Spasitelya / Cathedral of Christ the Savior), bangunan katedral megah dengan dinding putih dan kubah emas. Katedral ini terletak di pinggir sungai Moskow, tidak jauh dari Kremlin dan memiliki jembatan yang mengarah ke katedral tersebut sehingga banyak yang menjadikannya sebagai tempat berfoto ria terutama di tengah-tengah jembatan yang menuju katedral tersebut, termasuk saya hehehe.
    Cathedral of Christ the Savior
  • Площадь Революции станции (Ploshad' Revolyutsii Stantsii) alias Stasiun Ploschad' Revolutsii, yang memiliki beberapa patung di dalam stasiunnya dan salah satunya adalah patung tentara dan anjing penjaganya, masyarakat Rusia percaya kalau kita memegang moncong anjing penjaga tersebut kita bisa mendapat keberuntungan, atau ada juga yang percaya bahwa kalau kita mengusap moncong anjing tersebut, kita akan bisa kembali ke Moskow dalam waktu dekat. Kentalnya kepercayaan itu bisa dilihat dari betapa kinclongnya moncong anjing tersebut hahaha. Sebenarnya sih saya ada foto bersama patung anjing itu tapi berhubung penampilan saya saat itu lagi lecek jadi saya kasih foto dari situs lain aja ya :p
    Sang anjing penjaga di Stasiun Ploschad' Revolyutsii
  • Измайловский Рынок (Izmailovskiy Rynak), pasar oleh-oleh khas Rusia di kota Moskow yang terkenal akan harga murahnya. Biar penasaran, ulasannya bisa dibaca pada tulisan saya selanjutnya ya di (RUSIA) Kalap Belanja Di Pasar Izmailova, Moskow hehehe
    Menuju Izmailovskiy Rynak, lucu ya bentuk bangunannya? :D
  • МГУ (Московский Государственный Университет) atau biasa dikenal dengan sebutan Universitas Lomonosov, ini adalah universitas negeri terbesar di Rusia. Letaknya berada di atas bukit yang bernama Воробьёвы Горы (Vorobyovy Gory). Dari atas bukit itu kita bisa melihat pemandangan kota Moskow sambil menikmati jajanan seperti shawarma dan es krim (makan lagi, makan lagi.. :p )
    Bangunan MGU tampak depan
  • Воробьёвы Горы (Vorobyovy Gory), bukit sekaligus taman kota yang bisa disusuri untuk menuju МГУ. Di tempat yang rimbun dengan pepohonan ini terdapat banyak kursi taman untuk bersantai dan juga tempat bermain anak-anak. Sekedar saran, bawa minum dan pakai sepatu yang nyaman karena kalau ke МГУ lewat jalur ini, sepanjang waktu cuma menanjak dan naik tangga.
    Salah satu alat permainan sekaligus alat olahraga di dalam Vorobyovy Gory
    Pemandangan kota Moskow dari atas bukit di seberang MGU
  • Парк Горького (Park Gorkava), taman kota dimana-mana, ya begitulah masyarakat Rusia, mereka sangat suka taman dan di taman-taman kita nggak akan liat hal-hal yang itu-itu aja, karena masyarakat Rusia senang melakukan apapun di taman, dari mulai pacaran (dengan gaya yang bikin kita mau teriak "Hey get a room!" tapi sekaligus ngiri, hahaha), sampai mengadakan pertunjukan dan parade atau bahkan untuk berjemur. Karena taman ini terletak di pinggir Sungai Moskow, maka ada kapal-kapal untuk tour yang bersandar di sekitarnya, tapi konon biayanya lumayan mahal walaupun pasti seru banget. Tiket masuk tamannya sendiri gratis, kita cuma akan diperiksa oleh petugas dan melewati metal detector saat akan memasuki area taman. Masyarakat juga biasanya berkunjung ke taman kota untuk berolahraga, bersepeda, bermain inline-skate, mengajak jalan-jalan anjing peliharaan dan lain-lain, di sore hari. Oh iya, ada juga sebuah simbol soviet alias palu arit besar yang cocok untuk berfoto anti-mainstream hehehe Di tenga-tengah area Park Gorkava inilah saya melihat banyak perempuan yang dengan santainya berjemur di tengah taman, pinggir sampai pojokan taman. Prinsipnya, yang penting kena matahari! Hmmm..sebenarnya sih ada satu taman terkenal lainnya yang bernama Парк Культуры (Park Kultury), tapi saat itu saya udah melambai ke kamera, nyerah deh sama cuaca Moskow yang sangat terik. Saya takut kalau nanti kulit saya jadi terlalu eksotis (baca : gosong, keling, angus).
    Salah satu sudut Park Gorkava

    Monumen lambang Soviet di Park Gorkava
  • Стадион <Лужники> (Stadion Luzhniki), salah satu stadion terpopuler di Rusia. Sayangnya, saat kemarin saya ke sana, stadion Luzhniki sedang direnovasi. Tapi pada dasarnya arsitektur dari stadion ini agak mirip dengan stadion Gelora Bung Karno karena memang stadion Gelora Bung Karno dibangun atas keinginan Bung Karno sepulang dari Uni Soviet pada sekitar tahun 1956 dulu.
    Stadion Luzhniki yang berada di seberang sungai Moskow
  • Большой Театр (Bolshoi Teatr / Teater Besar) salah satu gedung teater paling legendaris di Moskow, dan sampai saat ini masih menyajikan pertunjukkan teater-teater dari karya terkenal Rusia ataupun dunia. Selain itu ada juga Малый Театр (Maliy Teatr / Teater Kecil) tapi saat itu nggak sempat untuk ke sana.
    Bolshoi Teatr yang letaknya bersebelahan dengan TSUM
  • Новодевичье кладбище (Novodevichy Kladbishe atau Novodevichy Cemetery), hampir aja saya lupa memasukkan yang satu ini. Kami mengunjungi komplek pemakaman terkenal ini di hari pertama kami sampai. Awalnya saya berpikir "Ini kenapa jauh-jauh ke Moskow malah ziarah?" tapi ternyata komplek ini keren banget! Seriously. Banyak tokoh terkenal dari berbagai bidang yang dimakamkan di sini, dari mulai Nikolai Gogol, Chekov serta banyak penulis terkenal Rusia lainnya, sampai (kabarnya) mantan presiden Rusia Boris Yeltsin juga dimakamkan di komplek ini. Suasana pemakaman pun sangat teratur jadi nggak ada kesan angker di dalamnya, eh nggak tau sih ya kalau malam-malam hehehe. Hampir di setiap pusara terdapat patung yang menggambarkan latar belakang pemilik makam. Kalau mau liat foto-fotonya, bisa mampir ke situs resminya yaitu Novodevichye.com.
    Patung di hampir setiap pusara, menggambarkan siapa
    yang dimakamkan di bawahnya

    Orang Rusia sangat menghargai pahlawan serta tokoh Rusia yang
    berjasa dan biasa meletakkan bunga di tempat yang memiliki nilai sejarah

    Sudut lain komplek pemakaman Novodevichy
Sebenarnya masih banyak tempat-tempat menarik di kota Moskow tapi karena waktu kami yang terbatas jadi kami hanya memfokuskan diri untuk cuma mengunjungi tempat-tempat yang menjadi landmark. Tapi ada dasarnya, 3-4 hari itu udah cukup kok untuk mendapat semua highlight kota Moskow.

Saya cuma berharap semoga saya bisa segera kembali ke kota ini untuk menjelajah lebih banyak! Hihi
Cheers!

19 comments:

  1. itu kuburan apa pameran patung?
    kok bisa keren gitu yah, hahaha

    ReplyDelete
  2. Hello mba,
    Menarik sekali tulisannnya.
    Kalau mba berkenan,ada alamat email atau medsos yang bisa di hubungi mba? kebetulan insya Allah saya akan berangkat ke Rusia 14 April 2017. Saya ingin bertanya tenang banyak hal.
    Terimakasih,
    Salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga ketemu saya mas, saya rencana 4-17 April ke Russia.

      Delete
    2. Iya mas,kalo mas Marsello sendiri dalam rangka apa?

      Delete
    3. Privet.. Tulisannya kereen bingiitz..


      Insha Allah aku juga akan ke moscow tanggal 21April dan tiba di moscow tanggal 22 April 2017


      Ini wa aku buat temen temen yg akan ke moscow juga +6287871963968

      Spasiba..

      Delete
  3. Rudi Irvan Muntaha, bro jalan bareng donk April.. saya backpacker ni.. hahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. mas, saya juga april ke Moscow, 4-17 April 2017.

      Delete
    2. Siap bro Noventius, tanggal berapa April nya?

      Delete
    3. Ada yang April 2017 tanggal 14-23 ? barengan dong.. pusing bahasa Rusia susah dimengerti. Oiya saya backpacker. Sepertinya Russia lumayan bikin pusing hehe

      Delete
    4. Maaf baru bisa balas, tgl 25 april selama 1 minggu ada tiket murah tuh di traveloka dengan 7jt PP.. bisa menggunakan kartu kredit juga / d cicil..

      Delete
  4. saya lihat d grub FB : Indonesia - Rusia, org malah nyari untung besar masa 16jt ikut bareng dia.. model tour.. huh.. mending ikut yang punya blog ini.. cewe lagi hahaha..

    ReplyDelete
  5. Oia untuk tiket kereta / samsan dari moskow ke st.petersburg sebesar.. http://travel.kompas.com/read/2012/08/03/11231319/Sapsan.Kereta.Super.Cepat.St.Petersburg-Moskwa cek duit dulu sblm nekat berangkat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sapsan maaf.. dan harus punya visa rusia, cara dapetin visaNya harus email ke Hotel tpt menginap dan ajuin untuk minta rekomendasi invite ke rusia, lalu d proses nnti.. baru deh k dubes..

      Delete
  6. Kalo yang dari Hostel itu bukan VISA bro, tapi VISA SUPORT

    ReplyDelete
  7. Wahh mas Marsello, sy jg ke Rusia tuh di tanggal yg nyaris sama 5-18 April 2017..

    ReplyDelete
  8. Mas Noventus, saya ke Russia tgl 25 April juga. Ksana pkae flight apa Mas?

    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS